Resensi Film Budi Pekerti
Budi Pekerti: Refleksi Bukanlah Hukuman
Identias
Film
Judul:
Budi Pekerti
Sutradara:
Wregas Bhanuteja
Tanggal
rilis: 9 November 2023
Produksi:
Rekata Studio, Kaninga Picture
Durasi:
110 menit
Sinopsis
Film ini dibuat dengan latar belakang
suasana saat covid-19. Budi pekerti mengisahkan tentang konflik yang terjadi di
keluarga Bu Prani. Bu Prani merupakan
guru BK di salah satu sekolah negeri yang mempunyai ciri khas tersendiri dalam membimbing
siswanya. Bu Prani mempunyai dua anak yang bernama Muklas dan Tita. Pemasalahan
keluarga Bu Prani dimulai ketika Bu Prani adu mulut dengan seorang laki-laki
yang menyerobot antrian Putu Mbok Rahayu. Kejadian tersebut direkam dan viral
di media sosial. Banyak netizen berkomentar negatif, berasumsi tanpa mengetahui
yang benar, dan menghakimi Bu Prani. Hal tersebut menimbulkan banyak masalah
bagi Bu Prani salah satunya, yaitu dianggap tidak memenuhi norma dan etika
menjadi guru. Hal tersebut membuat karir Bu Prani sebagai pendidik terancam.
Bu Prani dan anak-anaknya mencoba berbagai
cara untuk menghentikan asumsi tak benar itu namun, masalah makin bertambah dan
sekarang berdampak pada keluarga Bu Prani. Karir Muklas dan Tita terganggu dan
bahkan hampir hancur. Netizen terus menghujat, menyalahkan, dan memanfaatkan
masalah yang ada di kehidupan mereka. Namun, Bu Prani dan kedua anaknya tak
menyerah mencari jalan keluar dengan tetap berusaha menyembunyikan masalah ini
dari ayahnya. Hingga pada akhirnya masalah satu persatu teratasi dan Bu Prani
memilih untuk mengundurkan diri dari sekolah mengajarnya.
Film ini menjelaskan tentang akibat dari
cyberbullying yang dapat menghancurkan karir, keluarga, pertemanan, hingga
menghancurkan mental seseorang. Melalui film ini Wregas ingin menyampaikan
banyak pesan terhadap masyarakat Indonesia akan pentingnya bermedia sosial yang
baik dan bijak.
Kelebihan
Film ini memberikan pesan moral yang
sangat mendalam kepada masyarakat Indonesia. Film ini dapat menjadi contoh
anak-anak di Indonesia untuk menggunakan media sosial dengan bijak dan mengolah
informasi agar tidak menelan mentah-mentah berita hoax. Selain itu, cerita
dalam film ini menampilkan bukti nyata efek negatif dari media sosial.
Selain mempunyai pesan moral yang
mendalam, film ini dikemas secara menarik dengan menampilkan latar Kota
Yogyakarta yang kental akan budayanya. Tokoh dalam film ini juga mempunyai
karakter yang unik sehingga menarik perhatian penonton.
Kekurangan
Harus mempertimbangkan adegan yang tidak
patut dicontoh anak-anak maupun orang lain seperti bentuk-bentuk hukuman yang
diberi Bu Prani dan kata-kata kasar yang diucapkan.dalam beberapa cuplikan
Komentar
Posting Komentar